Pengertian sistem aplikasi perbankan adalah penggunaan komputer dan alat alat pendukung nya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, perhitungan, peringkasan, penggolongan dan pelaporan semua kegiatan dibidang perbankan. Kegiatan tersebut bisa meliputi administrasi, akuntansi, manajemen pemasaran atau bidang lain yang mendukung kegiatan perbankan.
Proses komputerisasi pada kegiatan kegiatan operasional perbankan tersebut selain dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efetivitas operasional perbankan dalam melayani costumer atau nasabah, juga memberikan data dan informasi yang akurat bagi manajemen perbankan sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam penyusunan strategi selanjutnya denga tujuan dapat menjaga ke stabilan kredibilitas dan likuiditas lembaga perbankan tersebut.
Sistem aplikasi komputer yang dugunakan di bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank sesuai ketentuan dari otoritas moneter. Hal ini memerlukan pemilihan software komputer meningkat jenis software yang ditawarkan relatif cukup banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasitas bank yang menggunkan softwere dengan fasilitas atau kemampuan softwere yang akan dipilih sehingga investasi yang dilakukan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah yang relatif besar.
Sebagai contoh, bak yang kapasitas relatif kecil, misalnya bank prekreditan rakyat, kurang relevan menggunakan sistem aplikasi komputer yang menyediakan fasilitas transaksi valuta asing atau pengelolaan rekening giro. Hal ini mengingat bahwa BPR tidak boleh menggunakan tarnsaksi mekanisme kriling secara langsung. Penggunaan software komputer tersebut tidak menjadi efisien dan biaya investasi nya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah uyang dihasilkan.
Kriteria pemilihan software komputer baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbagna sebgai berikut :
1. Kemampuan Dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi bank yang relatif banyak harus bisa ditampung oleh software yang digunakan, termasuk pertimbangna segi keamanan datanya. Kemampuan dokumentasi ini sebanding dengan kapasitas kerja dan jumlahnasabah yang dilayani bank. Jumlah data atau nasabah semakin banyak memerlukan memory komputer yang libih besar untuk menampung data base nya dengan tetap memperhatikan kecepatan proses pengolahan datanya. Sebagai contoh, Bank yang nasabah nya hanya ratusan oran , kuran gtepat jika menggunkaan program yang dijalankan pada mesin besar, misal nya AS 400
2. Keluwesan (Flexibility)
Opersional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oelh software komputer sampai batas tertentu. Setiap bank mempunyai sistem dan p[rosedur yang berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolah ny asama. Software komputer yang fleksibilitas tinggi dapat digunakan oleh dua buah bak yang kapasitas nya sama tetapi sistem dan prosedur nya berbeda.
3. Sistem Keamanan (Security System)
Sistem keamanan data merupakan faktor yang sangat penting dibidang perbankan mengingat fungsinya sebagai lembaga kepercayaan yang sebagian besar dana yang dikelola dimiliki masyarakat. Software komputer perbankan harus bisa mencegah pengaksesan data keuangan nasabah atau penyalahgunaan data keuangan oleh pemakai yang tidak bertanggung jawab. Secara teknis, hal tersebut umumnya diterjemakan dalam bentuk penggunaan User Id dan password, fasilitas back up data atau penggunaan sandi-sandi data yang bank yang digunakan pada sistem aplikasi.
4. Kemudahaan Pengoperasian (User Friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiao pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi setiap petugas yang berwenang mudah mengoperasikan proses menjadi tanggung jawab. tahap input, proses, dan output data pada software tersebut tidak menjadi penghambat dala kegiatan perbankan secara keseluruhan. Sistem aplikasi komputer yang baik bahkan dapa mendeteksi kesalahan pengoperasian (eror message) dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang kengkap dna jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak pihak dengan harapan keuangan setiap bank menjadi transparan.
6. Aspek Pemeliharaan (Maintenance)
Kinerja software diharapkan relatif stabil Bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaan yang baik, baik teknis peralatan maupun modifikasi/pengembangan software. Software perbankan harus mudh dipelihara misalnya penggantian suku cadang hardware yang cepat, perbaikan kinerja proses pengolajan data, serta kemudahan mendeteksi dan memperbaiki kesalahan program.
7. Sources Code
Software yang digunakan dalam operasional perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di compile(executed program). Program tersebut relatif tidak bisa dirubah atau dimodofikasi seandinnya pihak bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersebut dalam bentuk bahasa pemograman aslinya (source code/program). pertimbangan modifikasi source program ini sangat penting untuk mengantisipasi kedinamisan sektor perbankan sehingga software kopmputer yang terpilih relatif bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama tanpa membeli paket software baru.